Di Indonesia, masalah kecanduan judi online semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja. Banyak remaja yang terjebak dalam perjudian daring tanpa memahami dampak negatifnya, baik secara finansial maupun mental. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, sejumlah pihak mengusulkan agar remaja yang menjadi korban judi online direhabilitasi.
Pihak-pihak terkait, termasuk para ahli psikologi dan pemerintah, menilai bahwa remaja yang terjebak dalam judi online membutuhkan perawatan dan pemulihan. Proses rehabilitasi ini tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mental, untuk membantu mereka kembali ke kehidupan sosial yang sehat. Penyuluhan tentang bahaya judi online juga menjadi bagian dari program rehabilitasi yang disarankan.
Selain itu, rehabilitasi remaja korban judi online diharapkan dapat melibatkan keluarga dalam proses pemulihan. Dukungan dari keluarga dianggap sangat penting dalam membantu remaja mengatasi kecanduan dan mencegah mereka kembali terjerumus ke dalam kebiasaan buruk. Proses ini membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat agar remaja dapat kembali fokus pada pendidikan dan kegiatan positif lainnya.
Banyak pihak menganggap bahwa tindakan pencegahan lebih baik daripada penanganan masalah setelah terlanjur terjadi. Oleh karena itu, edukasi tentang bahaya judi online sejak dini, baik di sekolah maupun di masyarakat, sangat penting untuk mencegah remaja terjebak dalam kecanduan yang bisa merusak masa depan mereka.