Perjudian, baik konvensional maupun daring, telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Dalam berbagai budaya dan peradaban, aktivitas perjudian kerap muncul sebagai bentuk hiburan, meski sering kali disertai dampak negatif. Dengan perkembangan teknologi, perjudian online seperti judi bola,slot gacor maupun kasino menjadi lebih mudah diakses dan populer. Namun, pertanyaan besar yang sering muncul adalah: apakah mungkin judi, dalam bentuk apa pun, benar-benar dihilangkan dari muka bumi?
Secara realistis, menghilangkan perjudian sepenuhnya merupakan tantangan besar. Perjudian telah mengakar dalam banyak aspek budaya dan sosial masyarakat. Larangan yang diterapkan oleh pemerintah di berbagai negara, termasuk Indonesia, sering kali hanya mendorong aktivitas ini ke ranah bawah tanah atau online yang sulit diawasi. Bahkan dengan upaya blokir situs perjudian online, banyak platform tetap beroperasi menggunakan teknologi seperti VPN atau domain alternatif untuk tetap menjangkau pemain.
Faktor ekonomi juga menjadi salah satu alasan mengapa perjudian sulit dihilangkan. Industri perjudian global menghasilkan triliunan dolar setiap tahunnya, menciptakan lapangan kerja dan pendapatan pajak di negara-negara yang melegalkannya. Di negara-negara di mana perjudian dilarang, aktivitas ini sering kali menjadi bagian dari ekonomi informal yang tetap sulit diberantas. Bahkan, penegakan hukum terhadap perjudian sering menemui kendala karena jaringan perjudian yang kompleks dan tersembunyi.
Namun, bukan berarti upaya untuk mengurangi dampak negatif perjudian tidak bisa dilakukan. Edukasi masyarakat tentang risiko perjudian, penyediaan layanan rehabilitasi untuk pecandu judi, dan pengawasan ketat terhadap platform daring adalah langkah-langkah penting. Meski tidak mungkin menghapus perjudian sepenuhnya, langkah-langkah ini dapat membantu meminimalkan dampaknya. Pada akhirnya, perjudian adalah fenomena yang mencerminkan sisi lain dari sifat manusia, dan upaya untuk mengelolanya secara bijak mungkin lebih realistis daripada mencoba menghilangkannya sama sekali